Selasa, 24 November 2009

Metode Baru Pengambilan Ginjal Melalui Kelamin

Cangkok Ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara memanfaatkan ginjal sehat yang diperoleh dari pendonor. Cangkok ginjal sendiri telah dilakukan sejak tahun 1954 silam di Amerika Serikat. Proses pengambilan ginjal dari donor umumnya dilakukan melalui prosedur pempedahan perut. Kini ditemukan metode baru pengambilan ginjal dari donor melalui vagina (khusus pendonor wanita). Metode ini diyakini sangat praktis dan mempercepat kesembuhan pendonor.

Metode pengambilan seperti itu ditemukan ahli bedah di Amerika Serikat. Metode itu telah dipraktekan terhadap pendonor yang ingin menyumbangkan ginjalnya. Operasi pengambilan yang dilakukan tim dokter John Hopkins Medical Center, Amerika Serikat, berlangsung sukses beberapa waktu lalu.

Menurut kepala bedah divisi transplatasi di John Hopkins University School of Medicine, metode demikian mengurangi resiko kesakitan sehingga mereka yang ingin mendonorkan ginjalnya tidak ketakutan. Pengambilannya juga sangat cepat,praktis dan pendonor cepat sembuh karena tidak ada luka serius. Berbeda dengan pengambilan melalui perut, harus dilakukan pembedahan sepanjang 15cm. Setelah operasi penyembuhan luka memerlukan waktu cukup lama.

Prosedur operasi dilakukan dengan memasukan kamera mirip tongkat dan peralatan operasi melalui irisan kecil di perut. Tim dokter kemudian memasukan tabung cekung melalui alat kelamin dengan kantong dibelakangnya.

Tim dokter melalui video dari kamera untuk memandu saat mereka mengarahkan kantong ke sekitar ginjal. Mereka kemudian memasukan ginjal ke kantong di dalam tabung dan mengeluarkannya melalui alat kelamin. Besar sebuah ginjal umumnya seukuran kepalan tangan manusia.

Setelah ginjal donor diambil segera dicangkokkan ke penerima. Pencangkokan tetap dilakukan dengan cata operasi melalui pembedahan perut.

Setelah keberhasilan itu, dokter Amerika berharap banyak kaum wanita mendonorkan ginjalnya. Pendonor Ginjal di Amerika Serikan setiap tahun meningkat.

Di Indonesia sendiri belum ada tindakan seperti itu. Biasanya tindakan itu karena permintaan khusus. Mereka mau mendonor kalau tidak ada bekas sayatan diperut. Meski cepat dan praktis, tindakan itu bukannya tanpa resiko. Sekecil apapun tindakan medis memiliki resiko, misalnya akibat pembiusan.


Sumber : majalah kartini April2009

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar